Senin, 17 Februari 2014

[CERPEN] My Love Journey

By: Joshua Davian (@Joe_Dave48)
Inspired by: Serah Sarafin

  

      "MIM!!!! Ayoo bangun, sekolah!!" Teriak seorang ibu ibu dari balik pintu kamarku.
      "Mama.. Bentar lagi dongg.." Jawabku memelas sembari menutup telingaku dengan bantal.
      "Ini udah jam 5.45 loo sayang.." Ucap Mamaku.
Terdiam sejenak....
   
      "Apaa? Gawat bisa telat ntar!" Ucapku panik.
Segera, aku melompat dari tempat tidur dan cepat cepat pergi ke kamar mandi. Ibuku hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkahku.

Haloo, namaku Mimzy Sarafin.. Tapi aku biasa dipanggil Mim. Entah kenapa orang orang memanggilku seperti itu, tapi aku enjoy enjoy aja daah..
Hari ini hari pertama aku masuk sekolah lagi, sekarang aku kelas 1 SMA jadi masih tampang tampang anak SMP baru lulus gitu. Sudah begitu saja perkenalannya..

      Setelah mandi, berpakaian, dan sarapan akhirnya aku siap untuk pergi ke sekolah. Aku pergi ke sekolah dengan naik angkutan umum, jadinya yaa.. Agak lama gitu dah nyampainya. Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, aku sampai di sekolahku. Dengan cepat aku berjalan ke kelasku, tanpa mempedulikan sekitar. Maklum, aku orangnya cuek, dan itulah mungkin alasan mengapa aku belum punya cowok. Yaah let it flow aja dah..


      Saat istirahat, aku hanya diam di tempat duduk sambil menggambar beberapa karakter manga. Oh ya, aku Japan lovers loo, terutama menggambar manga dan nonton anime. Itu kerjaanku kalau aku sedang ga ngapa ngapain. Saat sedang asik asiknya menggambar, tiba tiba ada seekor, eh salah.. -_- maksudku seorang cowok mendekati mejaku.
      "Kamu ternyata suka menggambar manga ya?" Tanya cowok itu tiba tiba.
      "Iya hehehe.." Jawabku singkat.
      "Boleh kenalan? Namaku Dave Michaelis, but you can call me Dave.." Ucapnya sambil mengulurkan tangan.
      "Namaku Mimzy Sarafin, panggil aja Mim." Jawabku, lagi lagi dengan nada cuek, sembari membalas uluran tangannya.
      "Hehehe yaudah, ini ada wafer buat kamu Mim, aku duluan ya.." Ucap Dave sembari meninggalkanku.

Seketika aku menatap Dave yang pergi meninggalkanku. Cowok ini, care banget ya... Batinku. Belum pernah ada cowok yang sebegitu carenya sama aku. Aku perlahan lahan membuka wafer itu, kemudian memakannya.
      "Enak...." Gumamku. Ahh bodohnya aku yang gak berterima kasih saking cueknya. Beberapa menit kemudian, bel masuk berbunyi. Teman temanku berhamburan masuk ke kelas, termasuk Dave. Diam diam aku mencuri pandang ke arahnya, dan saat dia melewatiku dia sempat memberi senyuman kepadaku. Seketika itu juga jantungku berdetak kencang, aku merasakan rasa suka pada pandangan pertama. Ooh God... Perasaan apa ini...


      Hari hari selanjutnya, aku mulai menjadi "stalker" Dave. Memang bodoh apa yang aku lakukan ini, menyukai seseorang secara diam diam dan tidak berani menyatakan perasaan yang sebenarnya. Tapi untunglah, tak ada yang tahu kalau aku menyimpan rasa terhadap Dave.
Sampai suatu hari, aku mendengar kalau Dave sudah jadian dengan anak tercantik di kelasku, Shinta Naomi. Seketika itu juga hatiku merasa hancur, tak terima apa yang sudah aku lihat..
      "Dave, aku mengagumi sejak awal, aku menyukaimu sejak pertama, mengapa kau tidak peka terhadap perasaanku??" Ucapku dalam hati sambil terisak. Aku ingin mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya padanya tapi aku sadar, aku bukan siapa siapanya lagi. Hanya sebatas friend zone. My heart is broken.....

                                                                           *****

      "Mama, aku ingin bicara sama Mama.." Kataku pada mamaku yang sedang menonton televisi. Segera, mamaku mematikan televisi dan menatap ke arahku.
      "Iya Mim, ada apa sayang?" Tanya Mamaku memulai pembicaraan.
Akhirnya, kuceritakan segala kegalauanku selama ini tentang Dave, dimulai dari rasa suka ku pada Dave sampai kepada rasa sakit yang kualami ketika melihat Dave jadian dengan perempuan lain.
      "Hmm, jadi begitu.. Mama senang Mim sudah memiliki rasa suka pada sesorang. Memang yang namanya Cinta, Mencintai, dan Dicintai itu tidak mudah sayang..." Ucap mamaku dengan lembut.
      "Jadi, aku harus bagaimana, ma?" Tanyaku kebingungan.
      "Mama hanya mau kasih tau sama kamu, Jika kamu yakin dan percaya, maka kejarlah cinta itu. Memang jalannya tidak mudah sayang, tapi asal kamu mau bersabar, kamu pasti menemukan cinta sejatimu." Jawab mamaku.
      "Jadi yang harus aku lakukan... Percaya? Bersabar?" Tanyaku.
      "Keep believe, and you will found your true love.." Ucap mamaku sambil tersenyum.
      "Terima kasih ma, mama memang yang terbaik hehehe.." Ucapku senang sembari memeluk mamaku.
Aku berusaha untuk merenungkan kata kata mamaku. Apakah aku harus tetap menanti Dave? Ahh sudahlah, let it flow aja..

                                                                            *****

3 months later....

Aku mendengar kabar buruk tentang Dave. Naomi memutuskan hubungan dengannya karena ternyata Naomi tidak sepenuh hati berpacaran dengan Dave. Aku senang sekaligus agak sedih mendengar hal ini. Senang karena aku punya kesempatan lebih dekat dengannya, sedih karena melihat Dave yang terlihat berubah semenjak putus dengan Naomi, nilai nilainya menurun, dan dia cenderung melamun, padahal dia dulunya anak yang ceria. Pada suatu hari aku coba mendekatinya yang sedang termenung di luar kelas..

      "Dave, jangan nglamun terus dong.. Ceria lagi hehehe.." Ucapku mencoba menghiburnya.
Dia masih terdiam.
      "Dave, udah ga usah dipikirin lagi soal Naomi..." Ucapku lagi.
      "Kamu tahu apa hah? Jangan sok jadi penghibur deh Mim!" Ucapnya sembari meninggalkanku.
Aku sedikit kaget mendengar perkataannya, tapi aku mengerti, dia masih dalam suasana hati yang buruk, jadi tidak bisa langsung berhasil dihibur....

Suatu hari saat aku sedang duduk sambil menggambar manga, tiba tiba Dave datang menghampiriku.
      "Mim, maafin perkataanku yang kemarin kemarin ya. Aku masih sedikit bad mood jadinya marah marah deh hehehe.. Maaf ya.." Ucapnya.
Aku menghentikan aktivitas menggambarku sejenak, "Iyaa Dave, gapapa kook.." Ucapku sambil tersenyum manis.
      "Hehehe, eh ya aku boleh tanya gak Mim?" Tanya Dave tiba tiba.
      "Eh iya tanya apa nih?" Tanyaku penasaran.
      "Kenapa kamu... Begitu baik sama aku?" Tanya Dave.
Seketika aku menunduk dan tak berani menatap ke arah Dave.
Dave yang melihat kelakuanku merasa sedikit heran.
      "Eh? Ada apa Mim? Maaf yaa kalau pertanyaanku......"
Tanpa sadar, aku memegang tangan kanan Dave, sembari menyandarkan kepalaku ke bahunya.
      "Dave, aku... Aku... Aku suka sama... Kamu sejak... Awal..." Ucapku.
Dave kaget akan perkataanku.
      "Eh? Benarkah itu Mim?" Tanyanya.
      "Aku mengagumimu, aku suka sama kamu, kamu yang care sama kamu pada saat kita baru memasuki kelas ini, itulah alasan kenapa aku menyukaimu.." Ucapku lagi sambil terisak.
Dave terdiam sejenak mendengar penjelasanku ini.


      "Mim, maafin aku yaa yang ga peka terhadap perasaanmu yang berharga ini, maaf aku ternyata sudah membuatmu merasa tersakiti. Makasih ya kamu sudah menyatakan perasaanmu kepadaku.." Ucap Dave lembut.
      "I-Iyaa Dave... " Ucapku sambil sedikit terisak.
      "Oh ya, aku boleh tanya 1 hal lagi gak?" Tanya Dave lagi.
      "Eh iya? Apa itu?" Tanyaku balik.
      "Mim, maukah kamu... Jadi destinasi akhir perjalanan cintaku ini?"
Sontak aku sedikit kaget dengan pertanyaan Dave. Tanpa pikir panjang akhirnya aku menganggukan kepala tanda aku mau menjadi kekasih hatinya.
      "Iya Dave, aku m-mau.. M-mau bangett.." Ucapku bahagia.
      "Terima kasih ya Mim.. Aku janji ga bakal membuatmu kecewa dan sedih untuk kedua kalinya." Ucapnya sambil mencium keningku, aku pun membalasnya dengan mengecup mesra pipinya.


Hari ini, 28 Januari 2014, aku akhirnya menemukan cinta sejatiku, cinta yang selama ini aku tunggu tunggu, yaitu Dave Michaelis, yang telah menjadi kekasihku yang pertama sekaligus yang terakhir dalam hidupku. Aku berharap, cinta ini tetap bertahan sampai maut memisahkan kami berdua.

"Perjalanan cinta memang bukanlah hal yang mudah, dilalui dengan air mata dan berbagai rintangan, tapi menuju tujuan akhir yang sungguh bahagia. Keep believe, and you will found your True Love."


THE END....

0 komentar:

Posting Komentar

 
;