By:
Joshua Davian (@Joe_Dave13)
I have died everyday waiting
for you
Darling don’t be afraid I
have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand
more
Lagu ini selalu menemaniku, di
tengah malam yang gelap, kala ku merindukan seorang perempuan yang selalu
membuat aku merindukannya tanpa henti, membuat jantungku seakan berhenti
berdetak saat ku bertatapan dengannya, membuat aku tak berdaya saat berada di
dekatnya.
Namanya
“Elaine” perempuan dengan paras cantik, menawan hati, dengan senyuman yang
begitu manis dan takkan pernah tergantikan. Suara merdunya selalu membuat
telinga ini berdenying, lengkap sudah perasaan rinduku ini padanya. Aku dan Elaine
sebenarnya sudah lama saling kenal dan menjalin sebuah persahabatan yang sangat
indah, hampir setiap hari, mungkin hampir setiap waktu aku dan Elaine selalu
bersama. Karena kedekatan ini yang membuat timbulnya perasaan cinta dan sayang
ini hanya untuknya. Sudah lama aku ingin mengungkapkan perasaan ini, namun aku
tidak sanggup, aku takut mendengar dia nantinya menolak aku, bahkan yang lebih
buruk akhirnya menjauhiku. Akhirnya aku hanya bisa memendam perasaan ini sampai
aku bisa menemukan kesempatan untuk menyatakannya.
****
Friendship Lake, itulah sebutan bagi
tempat dimana aku dan Elaine sering datangi. Bermain, suka duka kami semuanya
terekam disini. Danau yang ditumbuhi beberapa pohon didalamnya, membuat danau
itu tampak asri, terlihat sepi, dan hijau. Disini juga tempat dimana aku
pertama kali bertemu dengan Elaine, dan saat itu juga aku merasakan rasa itu
hadir lagi, namun dengan orang yang berbeda. Aku yang setelah sekian lama
terpuruk dengan cinta yang lama, kini bangkit dan berani merasakannya lagi, dan
itu hanya kepada Elaine.
“Heei..” Seseorang membuyarkan
lamunanku.
“Ah.. Elaine, kamu mengagetkanku…”
“Hehehe.. Habisnya, kamu main gitar
pakai nglamun segala..”
Aku
yang tersadar dari lamunanku sendiri karena kehadiran Elaine, sampai gitarku
sendiri hampir kulempar. Untung saja aku masih bisa mengontrol diriku.
“Siapa yang nglamun, ngaco nih..”
Aku berbohong “Kemana saja kamu? Dari tadi aku nungguin lo…” Tanyaku.
“Maaf ya dah bikin kamu nunggu lama,
tadi aku bantuin mamaku sebentar..’” Elaine menundukkan kepala.
“Ooh yaudah gapapa... Ayo sini duduk
di sebelahku.” Pintaku. Elaine pun duduk tepat di sebelah kananku, pandangan
kita berdua menghadap danau.
“Joe… Mainin gitar dong..” Pinta Elaine
padaku, dan aku pun mengiyakannya.
“Okee.. Lagu apa? Aku yang main
gitar, kamu yang nyanyi ya..”
“Kita nyanyi sama sama dong.. Duet
gitu ceritanya hehehe.. Lagu You and Me yaa..” Pinta Elaine. Pintanya yang unyu
dan manja itu membuat hati ini semakin luluh dibuatnya. Aku pun langsung
memainkan gitarku, petikan demi petikan yang kemudian disambung suara indah
dari Elaine.
What day is it?
And then what month, this
clock never seem so alive
I can’t keep up
And I can’t back down
I’ve been losing so much time
Cause it’s you and me
And all other people with
nothing to do
Nothing to lose
And it’s you and me
And all other people
And I don’t know why
I can’t keep my eyes over you
Disaat kita menyanyikan lagu You and
Me, tiba tiba saja hujan turun, yag mengharuskan kami utuk pindah ke tempat
teduh. Kebetulan di sekitar danau ada satu gubuk kecil, disanalah kami berteduh,
sampai hujan benar benar berhenti. Hujan yang lebat disertai dengan angin
membuat tubuh ini merinding kedinginan. Saat itu aku melihat Elaine yang hanya
memakai baju lengan pendek dan bajunya terlihat basah. Dia pun ikut merasakan
kedinginan dan mengusap usap kedua lengannya. Aku yang menggunakan jaket
langsung kulepaskan dan ku pakaikan untuknya, agar dia bisa merasakan sedikit
kehangatan. Saat itu juga aku memberanikan diri untuk memeluknya. Tanpa aku
sadari Elaine membalas pelukanku itu, dengan menyandarkan kepalanya di bahuku.
Sungguh momen yang sangat aku nanti nantikan sedari dulu, dan ini pertama kali
aku memeluknya dari awal jumpa.
“Joe…”
“Iya..?”
“Aku boleh Tanya sesuatu sama kamu?”
Elaine
bertanya, sepertinya dia serius. Tapi dia masih berada dalam pelukanku, yang
aku buat sehangat mungkin, agar dia tak merasakan kehangatan.
“Boleh.. Tanya apa?”
“Tapi kamu jawab dengan jujur ya…”
“Iya Elaine… Tanya apa?” Aku dibuat
penasaran olehnya.
“Kamu suka aku?”
Pertanyaan
itu seketika mengagetkanku, hatiku lebih tepatnya, dan aku terdiam cukup lama
karenanya. Aku bingung harus menjawab apa, aku sangat mencintai dan sangat
menyayanginya. Namun aku takut untuk mengungkapkannya, aku takut disaat nanti
dia kecewa karena aku, dan aku tak mau orang yang aku sayang kecewa karena aku,
intinya aku tak mau mengecewakan Elaine.
“Maksudmu?”
“Iya, apa kamu suka sama aku?”
“Iya, aku suka kamu,tapi dulu..”
“Sekarang?”
Dengan bodohnya ku katakan, “
Sekarang aku hanya sayang sama kamu sebagai sahabat..”
Elaine
melepaskan pelukanku dan berkata..
“Oohh gitu, okee aku balik duluan
ya, lagian hujannya sudah mulai reda. Duluan yaa babay..” Senyuman yang beda
aku lihat saat itu, senyuman yang menyimpan sejuta kekecewaan didalamnya.
“Elaineeee….” Panggilku.
“Iyaa?” Elaine menjawabku tanpa
menoleh ke arahku.
“Perlu aku antar sampai rumah?”
“Tidak, aku bisa pulang sendiri.
Kamu pulang langsung ya, nanti takut hujannya turun lagi, nanti om dan tante
mencemaskanmu..”
“Serius?” Tanyaku menyakinkannya.
“Serius, Iya udah ya, aku cepat
cepat nanti takut hujan lagi..” Elaine berlari tanpa melihat ke arahku.
“Elaineee… Hati hati yaa..”
Teriakku. Dan Elaine hanya membalas dengan lambaian tangan tanpa melihatku
lagi, berlalu dan menghilang dari pandanganku.
Aku
yang sebelumnya belum pernah melihat Elaine bersikap seperti itu kepadaku,
mungkinkah dia merasakan kekecewaan atas jawabanku? Apakah dia sedih atau
bahkan kecewa saat aku katakana bahwa aku hanya sayang sebagai seorang sahabat?
Mungkinkah Elaine mencintaiku? Diri ini terus bertanya tanya.
****
,
Setelah kejadian di danau saat
itu, aku dan Elaine seakan putus kontak. Elaine tak pernah menghubungiku lagi
semenjak saat itu. Aku berusaha terus menghubunginya, namun tak ada jawaban
dari Elaine. Pernah sesekali aku berkunjung ke rumahnya, tapi Elaine tak mau
menemuiku. Aku merasa bersalah, mungkinkah aku telah menyakiti hatinya?
Mungkinkah dia sakit hati karena kata kataku di danau saat itu? Aku terus
bertanya tanya dalam hati, dan aku tak akan pernah memaafkan diriku sendiri jika
memang pernyataan itu membuat Elaine sakit hati.
8
minggu telah berlalu, semenjak saat itu aku tak lagi mengubungi Elaine, tak
lagi mencarinya sampai ke rumah, tak lagi dapat menyentuhnya bahkan memeluknya,
tak ada lagi cerita suka dan duka di antara kita, semua hilang seketika.
Mungkin
karena Elaine merasakan ada yang aneh dalam diriku yang akhir akhir ini tidak
menghubunginya, Elaine pun mengunjungi rumahku. Elaine mencariku, tapi yang ua
temui di rumah bukan aku, melainkan ibuku. Ibuku meceritakan semua tentangku
pada Elaine 8 minggu terakhir ini. Aku sempat menitipkan sesuatu kepada ibuku
untuk aku berikan kepada Elaine jikalau dia sudah mencariku dan memaafkanku.
Ibuku
memberikan titipanku yaitu “Mawar Merah Untuk Elaine” dan sebuah surat di
dalamnya. Elaine menerima pemberianku melalui ibu, dan Elaine membaca surat
yang ada di tengah rangkaian bunga tersebut.
Dear
Elaine,
Hei apa kabar? Baik baik dong. Jangan
cemberut dong kalau baca surat dari aku. Senyum deh pasti cantik, kan kamu yang
bilang sendiri, kalau senyummu itu bisa menaklukkan dunia. Dan sekaligus
menaklukkan hatiku juga. Hehe..
Oh ya, kamu kemana aja? Kok gak ada
kabarnya.. Aku kangen sama kamu Elaine… Kamu jahat banget tiba tiba menghilang
dan gak ngasih kabar sama sekali. Kamu tahu kan kalau aku sering hubungi kamu,
tapi gak ada satupun yang kamu jawab, kenapa?
Yaudah
sih gapapa, lagian juga udah berlalu..
Elaine…
Maafin
aku udah buat kamu kecewa..
Di
danau itu aku gak bermaksud buat kamu sedih. Waktu itu aku gak ada pilihan
untuk menjawab pertanyaanmu.. Aku takut nantinya kamu malah terluka karena
aku.. Aku gak mau kamu sedih karena aku…
Elaine…
Aku
itu cinta dan sayang banget sama kamu..
Dari
dulu sampai sekarang..
Di
danau itu aku bohong sama kamu dan perasaanku sendiri. Aku sudah memiliki rasa
ini dari awal kita bertemu. Tapi aku takut mengungkapkannya..
Elaine…
Kamu
terima yah mawar merah dari aku..
Lambang
cintaku padamu ini..
Cinta
yang tak pernah putus, dan akan selalu abadi di dalam hati ini..
Elaine..
Maafin
aku yang udah meninggalkanmu..
Aku
tak berdaya lagi untuk melawan rasa sakit yang sudah lama mendiami tubuhku
ini..
Maafin
aku, aku tak pernah cerita soal ini ke kamu..
Aku
takut kamu khawatir, Elaine..
Tapi
aku janji, aku pergi tak meninggalkan semuanya
Senyummu,
tawamu, air matamu, semuanya bahkan cintamu selalu bersamaku.. Di dalam hati
ini, abadi bersama cintamu.
Dan
aku selalu bersama denganmu.. Aku selalu ada di hatimu, kemanapun kamu pergi..
Aku selalu jagain kamu disini..
Elaine…
Terima
kasih selama ini telah menjadi sahabatku..
Our
Friendship Lake, dimana aku pertama melihatmu dan langsung jatuh cinta..
Dimana
kita saling bertukar cerita, bernyanyi, suka cita bersama..
Dan
di Friendship Lake, aku dapat memelukmu.. Itu pelukanku untukmu yang pertama
dan terakhir bagiku.
Di
Friendship Lake juga, terakhir kita bertemu..
Elaine…
Aku
hanya bisa memberikan ini saja..
Semoga
kamu suka ya..
Jangan
sedih lagi ya..
I
Want You, I Need You, and…
I
LOVE YOU…
Salam
Sayang, Joe
The
End..
2 komentar:
Hahahahaha, tak pikir vakum jo. Lanjutkan gan!
Note : Ceritane kurang panjang :)
Thanks Pras.. Hahaha.. Iya seh, Suratnya yang panjang ._.
Posting Komentar