Rabu, 16 April 2014

[CERPEN] Chance

By: Joshua Davian (@Joe_Dave28)



"Dave jahat! Dave jahat!! Aku ga percaya lagi sama Dave!!"
      "Serafina.. Kumohon.. Maafkan aku sayang... Maaf..." Aku memohon.
      "Sudah berapa kali kamu bilang kayak gitu? Aku udah capek Dave!" Bentak Serafina sembari meninggalkanku di kelas.
      "Serafina! Tunggu... Please....."

                           
      Masih teringat kejadian sehari yang lalu. Ya, aku sekali lagi membuat kecewa hati Serafina.. Tapi, kali ini lebih parah.. Bahkan seharian kemarin aku tidak diperdulikan olehnya.
Pagi pagi sekali, aku sudah berangkat ke sekolah. Semalaman aku tidak bisa tidur karena memikirkan masalah hari itu. Oh Tuhan, akankah masalah ini bisa berakhir dengan baik....

      Sesampainya di sekolah, setelah aku berjalan beberapa langkah memasukki gerbang sekolah, aku melihat Sarafin ada di belakangku. Timbul rasa untuk menyapanya tapi apa daya diriku ini tidak berani untuk melakukannya. Akhirnya dengan langkah lemas aku berjalan menuju ke kelas. Sesampainya di kelas, aku meletakkan tasku di bangku kemudian duduk disana. Kebetulan bangkuku ada di belakang bangku Serafina dan Aomi. Tak berapa lama Serafina akhirnya muncul dan berjalan ke bangkunya. Aku mencoba menyapanya..
      "Pagi, Serafina..." Ucapku. Tak ada jawaban darinya. Kupikir dia masih marah...
      "Kamu masih marah?" Tanyaku.
      "Masih." Jawabnya singkat seolah tak peduli. Sudah kuduga....
      "Serafina, kumohon jangan marah lagi..." Ucapku memohon.
      "La kamu salah kok." Jawabnya.
      "Maafkan aku...."
      "Hanya itu? Sejak kemarin hanya kata kata itu yang keluar darimu. Aku bosan!" Kata katanya benar benar membuatku kaget.
      "Aku nyesel. Buat apa aku nunggu sekian lama untuk menunggu cowok yang gak bisa ngehargain ceweknya? Aku capek Dave!" Dia beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke ruang kesenian bersama teman temannya.
Aku terpaku, benar benar terdiam mendengar jawabannya. Hati ini serasa hancur... Aku menyesal, aku benar benar nyesel... Serafina, maafkan aku sayang...

      Hari itu aku benar benar tidak semangat sekolah. Pikiranku kemana mana, hatiku rasanya udah gak karuan. Ya, rasa bersalah ini menghantuiku. Aku hanya berharap supaya bel pulang sekolah cepat berbunyi.
      "TEEEETT.... TEEETTT..." Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Semua teman temanku berhamburan keluar kelas. Meninggalkan aku dan Serafina yang sendirian di dalam kelas. Namun kami hanya terdiam satu sama lain. Tak ada yang mau memulai pembicaraan. Tiba tiba....

      "Kalau kamu gak tau akar masalahnya, jangan harap masalah ini akan selesai." Ucap Serafin tiba tiba. Aku sedikit bingung akan perkataannya. Tapi teringat sesuatu di otakku....
      "Serafina, apakah kamu cemburu?" Tanyaku pelan. Tak ada jawaban darinya.
      "Serafina... Maafin aku yang gabisa berhenti....." Belum selesai aku berbicara tiba tiba..
      "Kamu gak ngehargain aku ya?" Jawabnya sinis.
      "Please, kasih aku kesempatan lagi..." Jawabku sambil memohon.
      "Udah berapa kali kamu minta kesempatan? Terus kesempatan yang aku kasih ke kamu dikemanain?" Tanyanya.
      "Serafina, aku sayang kamu fin.." Ucapku lemas.
      "Cuman di mulut doang tau gak?" Katanya sembari menutupi wajahnya.
      Kulihat titik titik air mata yang sudah membasahi pipinya. Spontan aku mendekatinya kemudian memeluknya.
      "Serafina..."
      "Hiks... Dave jahat.. Hiks..." Dia menangis di pelukanku.
      "Maafin aku yah... Aku janji, ini yang terakhir kali... Maaf ya sayang..." Kataku pelan. Dia masih menangis di pelukanku.
      "Makasih ya, kamu udah perhatian sama aku, maaf udah menyia nyiakan kesempatan yang kamu beri. I need you more than anything.."
      "Iya..." Hanya itu yang bisa terucap dari mulutnya.
30 menit kemudian kami berjalan meninggalkan sekolah menuju taman kota. Disana kami menikmati indahnya bunga bunga dan pepohonan. Pemandangan yang cukup indah yang membuat hati serasa damai...
      "Serafina..." Panggilku.
      "Iya Dave?" Jawabnya.
      "Apa kamu masih marah?" Tanyaku lagi.
      "Hmm... Udah nggak."
      "Udah ya jangan marah lagi. Aku tahu kok aku yang salah, maaf yah.."
      "Iya iya... Kalau kamu masih sayang tolong hargai aku, aku ini punya perasaan. Tolong jaga perasaan itu. Aku juga tidak mau kehilanganmu Dave." Jawabnya sembari memelukku.
      "Makasih ya Serafina..."
      "Iya sama sama... Ehh anterin makan yukk, laper nihh..." Ajaknya.
      "Yaudah yuk..." Aku melangkahkan kakiku bersama Serafina meninggalkan taman ini.
Hari ini aku mendapat pelajaran yang berharga, aku akhirnya mengerti sekarang.. Aku janji aku tidak akan mengecewakanmu lagi... I love you Serafina...


"Terkadang kesempatan tidak datang dua kali. Maka hargailah kesempatan yang ada. Jangan buat orang lain kecewa karena anda menyia nyiakan kesempatan itu..."




THE END

0 komentar:

Posting Komentar

 
;