Senin, 16 Mei 2016

Untukmu Sahabat...

Aku sempat berpikir kalau aku tidak akan mempunyai teman...

Jangankan untuk bergaul, memulai pembicaraan saja kadang aku tidak berani...
Lihat, mereka semua menjauhiku..

Tatapan mereka yang dingin seakan menusukku tanpa belas kasihan...


Mereka memandangku dengan perasaan jijik, karena kondisiku yang seperti ini...

Diam di pojok ruangan, menjauh dari keramaian, hanya itu yang bisa diriku lakukan...

Menikmati kesepian yang setia menemaniku, sekaligus “membunuhku” perlahan...

Aku sudah putus asa, pasrah, takkan ada yang peduli dengan diriku...

Saat itulah kau datang ke dalam hidupku...

Uluran tanganmu, tulusnya senyummu, itu semua yang menyambutku...

Kau terus bersamaku, tak peduli seburuk apapun kondisiku,  kau ada di sampingku...

Harapan hidupku yang mulai pudar, perlahan mulai bersinar kembali...

Semangat hidupku yang kau coba bangkitkan kembali...

Aku sungguh bersyukur, aku bisa bertemu denganmu...

Saat itulah, aku mulai memanggilmu “sahabat”

Sahabat yang selalu ada bersamaku...

Sahabat yang selalu mengerti akan diriku...

Sahabat yang tak pernah bosan menyemangatiku...

Ingin aku rasanya terus bersamamu, menghadapi dunia yang kejam ini dengan menggandeng erat tanganmu...

Namun, apa daya Tuhan berkata lain...

Kondisiku yang semakin tak berdaya, yang tak kunjung dipulihkan...

Akhirnya, terpaksa ku meninggalkanmu, sahabat...

Kulihat kau begitu menangisi tubuhku yang terbujur kaku...

Kau coba membangunkanku, terus, dan terus mencoba...

Hatiku hancur melihatnya, ingin rasanya kugenggam tanganmu, memelukmu...

Apa daya alam kita telah berbeda, kita tak dapat membantah keputusan Yang Maha Kuasa...

Satu pesanku untukmu, sahabat...

Teruslah jalani hidupmu, jangan tenggelam terus dalam kesedihanmu..

Terima kasih, kau sudah setia menemani di sepanjang sisa hidupku...

Ingatlah, aku akan selalu menjagamu, aku selalu ada di hatimu...




AKU MENYAYANGIMU, SAHABATKU...

0 komentar:

Posting Komentar

 
;